Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya volume limbah. Limbah dibedakan menjadi dua, yaitu limbah organik dan anorganik. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan kembali. Sedangkan limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan kembali.
Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya limbah rumah tangga. Tanpa kita ketahui limbah yang berasal dari sisa makanan yang kita buang begitu saja, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Berikut ini adalah teknik pembuatan pupuk kompos dengan metode takakura :
Cara Membuat
Kompos dengan Metode Takakura
1. Lapisi bagian dalam keranjang laundry dengan
kardus bekas. Hal ini dilakukan untuk mencegah cairan kompos sampah organik
merembes dan mengotori dinding keranjang. Kalau sudah, sisihkan.
2. Tuang sekam ke dalam kantung jaring hingga membentuk bantalan.
Jahit ujung atasnya supaya sekam tidak berhamburan (buat dua buah). Setelah
itu, letakkan salah satunya di dasar keranjang. Lalu masukkan satu sekop tanah
atau kompos yang sudah jadi di atasnya.
3. Setelah lapisan takakura selesai, masukkan sampah organik (misalnya sisa sayuran) yang
belum tersentuh lalat ke dalam keranjang. Tata sedemikian rupa dan sedikit
goyangkan supaya kompos bisa tercampur rata dalam keranjang. Siram dengan
cairan penumbuh bakteri, seperti EM4 yang banyak tersedia di toko pertanian. Bila tidak, Anda bisa menggunakan air cucian
beras (limbah air leri beras).
4. Tambahkan sisa sekam padi dan lapisi lagi dengan kantung jaring
di atasnya. Bungkus tutup keranjang menggunakan kain lebar yang
berlubang-lubang agar udara bisa keluar masuk dengan mudah, gunakan sebagai
penutup keranjang. Tunggu selama 3-4 bulan, tergantung volume sampah yang Anda
masukkan.
Gambar 1. keranjang takakura buatan
Gambar 2. langkah pembuatan pupuk kompok dengan metode takakura
Pengecekan
Karena didiamkan dalam waktu yang cukup lama, Anda harus rutin
melakukan pengecekan. Kalau keranjang sudah berair, masukkan sekam atau tanah
baru supaya proses pengomposan berhasil. Anda juga bisa mengetahui apakah
proses berjalan baik atau tidak lewat permukaan luar keranjang. Jika terasa
hangat maka proses berjalan lancar.
Komentar
Posting Komentar